Single Vendor atau Multi Vendor: Mana yang Terbaik?
Hanif Fakhrurroja, NIM 23208075
Di era persaingan bisnis yang sangat ketat pada saat ini, berbagai perusahaan mempunyai cara untuk menyelesaikan permasalahan jaringan teknologi informasi di dalam perusahaannya. Setiap perusahaan berusaha untuk menyediakan dukungan aplikasi software yang mudah, efisien, dan aman sehingga efisiensi biaya operasional dapat tercapai dan terus meningkat produktivitas kerjanya.
Ketika suatu teknologi informasi menyediakan pondasi untuk mendukung tujuan suatu perusahaan, maka strategi bisnis juga harus dapat memandu pengembangan jaringan perusahaan. Ada beberapa strategi yang dijalankan suatu perusahaan untuk memperkecil biaya produksi dan untuk memusatkan perhatian perusahaan kepada hal lain, diantaranya strategi pemindahan operasi kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain (vendor) yang dikenal dengan istilah outsourcing. Menurut Kamus Komputer dan Teknologi Informasi (http://www.total.or.id/search.php?kk=Vendor; Diakses 20 September 2008), Vendor adalah penyalur suatu perangkat baik hardware maupun software.
Vendor dibagi menjadi dua kelompok, yaitu single vendor dan multi vendor. Menurut Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, istilah Multivendor network adalah Jaringan yang menggunakan alat lebih dari satu vendor. Multivendor network memperlihatkan jauh lebih banyak masalah kompabilitas daripada single vendor network.
Lalu, manakah solusi yang terbaik bagi perusahaan tempat kita bekerja? Single vendor? Ataukah Multi vendor. Menurut Chandra Kopparapu seorang Vice President di Asia Pasific
Foundry Networks (http://voicendata.ciol.com/content/NetworkingPlus/108020902.asp; Diakses tanggal 18 September 2008), Multi vendor mempunyai banyak keuntungan daripada single vendor.
Nah, apa saja kelebihan dari sitem multi vendor itu? Berikut kelebihan multi vendor dibandingkan single vendor.
- Ketergantungan dengan salah satu vendor tidak terlalu kuat, karena banyak pilihan-pilihan, sehingga “bargaining posistion” user lebih kuat dibandingkan dengan satu vendor.
- Biasanya tiap-tiap vendor punya keunggulan-keunggulan dalam salah satu sisi karena biasanya vendor-vendor tertentu mempunyai sasaran/target pasar yang spesifik pula, contoh cisco pada software maupun hardware networking. Apple pada bidang komputer untuk keperluan grafis.
- Jika sistem yang ada mengalami error/failure, maka dapat berpindah ke sistem dari vendor lain
- Produk yang dihasilkan oleh multi vendor sangat fleksibel, murah, banyak variasi/inovasinya dan memiliki unjuk kerja yang sangat tinggi
- Fleksibel memungkinkan kita dapat memilih vendor mana yang akan kita pilih tanpa bergantung hanya dengan satu vendor, dengan demikian persaingan hargapun sangat kompetitif sehingga harga yang kita peroleh akan lebih murah
- Variasi dan inovasi untuk berbagai produk juga beragam sehingga kita dapat memilih produk yang lebih baik dan harga yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik.
- Dari segi software, program yang kita jalankan dapat berjalan di berbagai platform operating system, sehingga kita tidak perlu harus mengganti operating system yang ada, dengan demikian akan mengeluarkan biaya yang cukup rendah.
- Disamping itu dengan adanya teknologi baru baik operating system, switching, maupun protocol, multi vendor dapat mendukung seluruh infrastruktur yang ada sehingga dapat menghemat biaya.
Adapun kekurangan multi vendor, yaitu akibat banyaknya vendor-vendor yang masuk pada sistem teknologi informasi sebuah perusahaan, biasanya terdapat beberapa masalah dalam koneksi data antar sistem dari vendor yang berbeda sehingga mengakibatkan integritas dari data kurang baik dan tidak effisien. Adanya multi vendor juga mempersulit pembuatan program. Contohnya, Perusahaan A menggunakan SQL Server dan klien perusahaan A menggunakan Oracle. Dalam hal ini dibutuhkan suatu software yang mampu mengatasi “lintas vendor”. Nah, untuk memahami satu jenis perangkat dari satu vendor saja sudah susah, apalagi jika harus menangani berjenis-jenis perangkat. Bayangkan, untuk router saja sudah ada berbagai vendor, seperti Cisco, Juniper Networks, Nortel, Linux-based router, BSDbased router, dan lain-lain. Belum lagi jenis sistem operasi (operating system) dari server, seperti Solaris (dengan berbagai versinya), Windows (NT, 2000, 2003), Linux (dengan berbagai distribusi), BSD (dengan berbagai variasinya mulai dari FreeBSD, OpenBSD, NetBSD). Jadi sebaiknya, kita tidak menggunakan terlalu banyak variasi vendor.
Hal yang sangat menggembirakan adalah saat ini beberapa vendor telah menyediakan tool untuk bermigrasi antar sistem sehingga memudahkan dalam integritas data. Selain itu, sudah ada pihak ketiga yang menyediakan integtator dari beberapa sistem dari vendor yang berbeda seperti samba, sebuah aplikasi yang menghubungkan antara windows dan linux.
Kompleksitas dari sistem komputer baik secara teknis maupun bisnis akan mengakibatkan persaingan beberapa vendor. Klasifikasi elemen system, seperti Network Security sebagai pembawa informasi, Aplication Security dalam database, dan Computer Security dari komputer termasuk operating system dapat dengan mudah kita peroleh dengan berbagai variasi dan inovasi.
Kesimpulanya, menurut saya, perusahaan akan lebih baik jika menggunakan multi vendor daripada single vendor karena saat ini hal yang agak susah jika hanya menggunakan satu vendor saja untuk membantu mengimplementasikan teknologi informasi dalam suatu perusahaan. Semakin kompleks arsitektur teknologi informasi yang dibuat pada suatu perusahaan, tentu saja berkorelasi positif dengan semakin banyaknya kebutuhan terhadap hardware dan software. Di sisi lain tidak ada satu vendor pun yang dapat menyediakan semua hardware dan software yang kita butuhkan. Apalagi jika kita menginginkan peralatan yang mempunyai teknologi terbaik, karena peralatan yang disuplai oleh masing-masing vendor memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Referensi
Anonim, ___. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. [online], (http://www.total.or.id/, diakses tanggal 20 September 2008)
Kartika, ___. Single Vendor-Multi Vendor, [online], (http://www.geocities.com/kartika_wd/vendor.htm, diakses tanggal 18 September 2008)
Kopparapu, Chandra. 9 Februari 2008. Multi-vendor Strategy, [online], (http://voicendata.ciol.com/content/NetworkingPlus/108020902.asp, diakses tanggal 18 September 2008)
McLaughlin, Laurianne. 30 Juni 2008. Seven Tips for Managing a Multiple-Vendor Virtualization Environment, [online], (http://www.cio.com/article/417368, diakses tanggal 18 September 2008)
Rachmat, Antonius, ___. Arsitektur Aplikasi Perangkat Enterprise #1, [pdf], (http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/enterprise2007.pdf, diakses tanggal 18 September 2008)
Winarno, ___. Kejahatan Komputer, [pdf], (mail.uns.ac.id/~win/file/modul8dan9.pdf, diakses tanggal 18 September 2008).