Budidaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka
Pidato Kebudayaan Taufiq Ismail
IPB, 9 Januari 2007.
Sederetan gelombang besar menggebu-gebu menyerbu pantai Indonesia, naik ke daratan, masuk ke pedalaman. Gelombang demi gelombang ini datang susun-bersusun dengan suatu keteraturan, mulai 1998 ketika reformasi meruntuhkan represi 39 tahun gabungan zaman Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pembangunan, dan membuka lebar pintu dan jendela Indonesia. Hawa ruangan yang sumpek dalam dua zaman itu berganti dengan kesegaran baru. Tapi tidak terlalu lama, kini digantikan angin yang semakin kencang dan arus menderu-deru.
Kebebasan berbicara, berpendapat, dan mengeritik, berdiri-menjamurnya partai-partai politik baru, keleluasaan berdemonstrasi, ditiadakannya SIUPP (izin penerbitan pers), dilepaskannya tahanan politik, diselenggarakannya pemilihan umum bebas dan langsung, dan seterusnya, dinikmati belum sampai sewindu, tapi sementara itu silih berganti beruntun-runtun belum terpecahkan krisis yang tak habis-habis. Tagihan rekening reformasi ternyata mahal sekali.
Bahana yang datang terlambat dari benua-benua lain itu menumbuh dan menyuburkan kelompok permissif dan addiktif negeri kita, yang sejak 1998 naik daun. Arus besar yang menderu-deru menyerbu kepulauan kita adalah gelombang sebuah gerakan syahwat merdeka. Gerakan tak bersosok organisasi resmi ini tidak berdiri sendiri, tapi bekerjasama bahu-membahu melalui jaringan mendunia, dengan kapital raksasa mendanainya, ideologi gabungan yang melandasinya, dan banyak media massa cetak dan elektronik jadi pengeras suaranya.
Siapakah komponen gerakan syahwat merdeka ini?
PERTAMA adalah praktisi sehari-hari kehidupan pribadi dan kelompok dalam perilaku seks bebas hetero dan homo, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi. Sebagian berjelas-jelas anti kehidupan berkeluarga normal, sebagian lebih besar, tak mau menampakkan diri.
KEDUA, penerbit majalah dan tabloid mesum, yang telah menikmati tiada perlunya SIUPP. Mereka menjual wajah dan kulit perempuan muda, lalu menawarkan jasa hubungan kelamin pada pembaca pria dan wanita lewat nomor telepon genggam, serta mengiklankan berbagai alat kelamin tiruan (kue pancong berkumis dan lemper berbaterai) dan boneka karet perempuan yang bisa dibawa bobok bekerjasama.
KETIGA, produser, penulis skrip dan pengiklan acara televisi syahwat. Seks siswa dengan guru, ayah dengan anak, siswa dengan siswa, siswa dengan pria paruh baya, siswa dengan pekerja seks komersial ---- ditayangkan pada jam prime time, kalau pemainnya terkenal. Remaja berseragam OSIS memang menjadi sasaran segmen pasar penting tahun-tahun ini. Beberapa guru SMA menyampaikan keluhan pada saya. “Citra kami guru-guru SMA di sinetron adalah citra guru tidak cerdas, kurang pergaulan dan memalukan.” Mari kita ingat ekstensifnya pengaruh tayangan layar kaca ini. Setiap tayangan televisi, rata-rata 170.000.000 yang memirsa. Seratus tujuh puluh juta pemirsanya.
KEEMPAT, 4,200,000 (empat koma dua juta) situs porno dunia, 100,000 (seratus ribu) situs porno Indonesia di internet. Dengan empat kali klik di komputer, anatomi tubuh perempuan dan laki-laki, sekaligus fisiologinya, dapat diakses tanpa biaya, sama mudahnya dilakukan baik dari San Francisco, Timbuktu, Rotterdam mau pun Klaten.
Pornografi gratis di internet luarbiasa besar jumlahnya. Seorang sosiolog Amerika Serikat mengumpamakan serbuan kecabulan itu di negaranya bagaikan “gelombang tsunami setinggi 30 meter, dan kami melawannya dengan dua telapak tangan.”
Di Singapura, Malaysia, Korea Selatan situs porno diblokir pemerintah untuk terutama melindungi anak-anak dan remaja. Pemerintah kita tidak melakukan hal yang sama.
KELIMA, penulis, penerbit dan propagandis buku syahwat ¼ sastra dan ½ sastra. Di Malaysia, penulis yang mencabul-cabulkan karyanya penulis pria. Di Indonesia, penulis yang asyik dengan wilayah selangkang dan sekitarnya mayoritas penulis perempuan. Ada kritikus sastra Malaysia berkata: “Wah, pak Taufiq, pengarang wanita Indonesia berani-berani. Kok mereka tidak malu, ya?” Memang begitulah, RASA MALU ITU YANG SUDAH TERKIKIS, bukan saja pada penulis-penulis perempuan aliran s.m.s. (sastra mazhab selangkang) itu, bahkan lebih-lebih lagi pada banyak bagian dari bangsa.
KEENAM, penerbit dan pengedar komik cabul. Komik yang kebanyakan terbitan Jepang dengan teks dialog diterjemahkan ke bahasa kita itu tampak dari kulit luar biasa-biasa saja, tapi di dalamnya banyak gambar hubungan badannya, misalnya (bukan main) antara siswa dengan Bu Guru. Harganya Rp 2.000. Sebagian komik-komik itu tidak semata lucah saja, tapi ada pula kadar ideologinya. Ideologinya adalah anjuran perlawanan pada otoritas orangtua dan guru, yang banyak aturan ini-itu, termasuk terhadap seks bebas. Dalam salah satu komik itu saya baca kecaman yang paling sengit adalah pada Menteri Pendidikan Jepang. Tentu saja dalam teks terjemahan berubah, yang dikecam jadinya Menteri Pendidikan Nasional kita.
KETUJUH, produsen, pengganda, pembajak, pengecer dan penonton VCD/DVD biru. Indonesia kini jadi sorga besar pornografi paling murah di dunia, diukur dari kwantitas dan harganya. Angka resmi produksi dan bajakan tidak saya ketahui, tapi literatur menyebut antara 2 juta – 20 juta keping setahun. Harga yang dulu Rp 30.000 sekeping, kini turun menjadi Rp 3.000, bahkan lebih murah lagi. Dengan biaya 3 batang rokok kretek yang diisap 15 menit, orang bisa menonton sekeping VCD/DVD biru dengan pelaku kulit putih dalam 6 posisi selama 60 menit. Luarbiasa murah. Anak SD kita bisa membelinya tanpa risi tanpa larangan peraturan pemerintah.
Seorang peneliti mengabarkan bahwa di Jakarta Pusat ada murid-murid laki-laki yang kumpul dua sore seminggu di rumah salah seorang dari mereka, lalu menayangkan VCD-DVD porno. Sesudah selesai mereka onani bersama-sama. Siswa sekolah apa, dan kelas berapa? Siswa SD, kelas lima. Tak diceritakan apa ekses selanjutnya.
KEDELAPAN, fabrikan dan konsumen alkohol. Minuman keras dari berbagai merek dengan mudah bisa diperoleh di pasaran. Kemasan botol kecil diproduksi, mudah masuk kantong celana, harga murah, dijual di kios tukang rokok di depan sekolah, remaja dengan bebas bisa membelinya. Di Amerika dan Eropa batas umur larangan di bawah 18 tahun. Negeri kita pasar besar minuman keras, jualannya sampai ke desa-desa.
KESEMBILAN, produsen, pengedar dan pengguna narkoba. Tingkat keterlibatan Indonesia bukan pada pengedar dan pengguna saja, bahkan kini sampai pada derajat produsen dunia. Enam juta anak muda Indonesia terperangkap sebagai pengguna, ratusan ribu menjadi korbannya.
KESEPULUH, fabrikan, pengiklan dan pengisap nikotin. Korban racun nikotin 57.000 orang/tahun, maknanya setiap hari 156 orang mati, atau setiap 9 menit seorang pecandu rokok meninggal dunia. Pemasukan pajak 15 trilyun (1996), tapi ongkos pengobatan berbagai penyakit akibatnya 30 trilyun rupiah.
Mengapa alkohol, narkoba dan nikotin termasuk dalam kategori kontributor arus syahwat merdeka ini? Karena sifat addiktifnya, kecanduannya, yang sangat mirip, begitu pula proses pembentukan ketiga addiksi tersebut dalam susunan syaraf pusat manusia. Dalam masyarakat permissif, interaksi antara seks dengan alkohol, narkoba dan nikotin, akrab sekali, sukar dipisahkan. Interaksi ini kemudian dilengkapi dengan tindak kriminalitas berikutnya, seperti pemerasan, perampokan sampai pembunuhan. Setiap hari berita semacam ini dapat dibaca di koran-koran.
KESEBELAS, pengiklan perempuan dan laki-laki panggilan. Dalam masyarakat permissif, iklan semacam ini menjadi jembatan komunikasi yang diperlukan.
KEDUABELAS, germo dan pelanggan prostitusi. Apabila hubungan syahwat suka-sama-suka yang gratis tidak tersedia, hubungan dalam bentuk perjanjian bayaran merupakan jalan keluarnya. Dalam hal ini prostitusi berfungsi.
KETIGABELAS, dokter dan dukun praktisi aborsi. Akibat tujuh unsur pertama di atas, kasus perkosaan dan kehamilan di luar pernikahan meningkat drastis. Setiap hari dapat kita baca kasus siswa SMP/SMA memperkosa anak SD, satu-satu atau rame-rame, ketika papi-mami tak ada di rumah dan pembantu pergi ke pasar berbelanja. Setiap ditanyakan apa sebab dia/mereka memperkosa, selalu dijawab ‘karena terangsang sesudah menonton VCD/DVD biru dan ingin mencobakannya.’ Praktisi aborsi gelap menjadi tempat pelarian, bila kehamilan terjadi.
Seorang peneliti dari sebuah universitas di Jakarta menyebutkan bahwa angka aborsi di Indonesia 2,2 juta setahunnya. Maknanya setiap 15 detik seorang calon bayi di suatu tempat di negeri kita meninggal akibat dari salah satu atau gabungan ketujuh faktor di atas. Inilah produk akhirnya. Luar biasa destruksi sosial yang diakibatkannya.
Dalam gemuruh gelombang gerakan syahwat merdeka ini, pornografi dan pornoaksi menjadi bintang panggungnya, melalui gemuruh kontroversi pro-kontra RUU APP.
Karena satu-dua-atau beberapa kekurangan dalam RUU itu, yang total kontra menolaknya, tanpa sadar terbawa dalam gelombang gerakan syahwat merdeka ini. Tetapi bisa juga dengan sadar memang mau terbawa di dalamnya.
Salah satu kekurangan RUU itu, yang perlu ditambah-sempurnakan adalah perlindungan bagi anak-cucu kita, jumlahnya 60 juta, terhadap kekerasan pornografi. Dalam hiruk pikuk di sekitar RUU ini, terlupakan betapa dalam usia sekecil itu 80% anak-anak 9-12 tahun terpapar pornografi, situs porno di internet naik lebih sepuluh kali lipat, lalu 40% anak-anak kita yang lebih dewasa sudah melakukan hubungan seks pra-nikah. Sementara anak-anak di Amerika Serikat dilindungi oleh 6 Undang-undang, anak-anak kita belum, karena undang-undangnya belum ada. KUHP yang ada tidak melindungi mereka karena kunonya. Gelombang Syahwat Merdeka yang menolak total RUU ini berarti menolak melindungi anak-cucu kita sendiri.
Gerakan tak bernama tak bersosok organisasi ini terkoordinasi bahu-membahu menumpang gelombang masa reformasi mendestruksi moralitas dan tatanan sosial. Ideologinya neo-liberalisme, pandangannya materialistik, disokong kapitalisme jagat raya.
Menguji Rasa Malu Diri Sendiri
Seorang pengarang muda meminta pendapat saya tentang cerita pendeknya yang dimuat di sebuah media. Dia berkata, “Kalau cerpen saya itu dianggap pornografis, wah, sedihlah saya.” Saya waktu itu belum sempat membacanya. Tapi saya kirimkan padanya pendapat saya mengenai pornografi. Begini.
Misalkan saya menulis sebuah cerpen. Saya akan mentes, menguji karya saya itu lewat dua tahap. Pertama, bila tokoh-tokoh di dalam karya saya itu saya ganti dengan ayah, ibu, mertua, isteri, anak, kakak atau adik saya; lalu kedua, karya itu saya bacakan di depan ayah, ibu, mertua, isteri, anak, kakak, adik, siswa di kelas sekolah, anggota pengajian masjid, jamaah gereja; kemudian saya tidak merasa malu, tiada dipermalukan, tak canggung, tak risi, tak muak dan tidak jijik karenanya, maka karya saya itu bukan karya pornografi.
Tapi kalau ketika saya membacakannya di depan orang-orang itu saya merasa malu, dipermalukan, tak patut, tak pantas, canggung, risi, muak dan jijik, maka karya saya itu pornografis.
Hal ini berlaku pula bila karya itu bukan karya saya, ketika saya menilai karya orang lain. Sebaliknya dipakai tolok ukur yang sama juga, yaitu bila orang lain menilai karya saya. Setiap pembaca bisa melakukan tes tersebut dengan cara yang serupa.
Pendekatan saya adalah pengujian rasa malu itu. Rasa malu itu yang kini luntur dalam warna tekstil kehidupan bangsa kita, dalam terlalu banyak hal.
Sebuah majalah mesum dunia dengan selaput artistik, Playboy, menumpang taufan reformasi dan gelombang liberalisme akhirnya terbit juga di Indonesia. Majalah ini diam-diam jadi tempat pelatihan awal onani pembaca Amerika, dan kini, beberapa puluh tahun kemudian, dikalahkan internet, sehingga jadilah publik pembaca Playboy dan publik langganan situs porno internet Amerika masturbator terbesar di dunia. Majalah pabrik pengeruk keuntungan dari kulit tubuh perempuan ini, mencoba menjajakan bentuk eksploitasi kaum Hawa di negeri kita yang pangsa pasarnya luarbiasa besar ini. Bila mereka berhasil, maka bakal berderet antri masuk lagi majalah anti-tekstil di tubuh perempuan dan fundamentalis- syahwat-merdeka seperti Penthouse, Hustler, Celebrity Skin, Cheri, Swank, Velvet, Cherry Pop, XXX Teens dan seterusnya.
Untuk mengukur sendiri rasa malu penerbit dan redaktur Playboy Indonesia, saya sarankan kepada mereka melakukan sebuah percobaan, yaitu mengganti model 4/5 telanjang majalah itu dengan ibu kandung, ibu mertua, kakak, adik, isteri dan anak perempuan mereka sendiri. Saran ini belum berlaku sekarang, tapi kelak suatu hari ketika Playboy Indonesia keluar perilaku aslinya dalam masalah ketelanjangan model yang dipotret. Sekarang mereka masih malu-malu kucing. Sesudah dibuat dalam edisi dummy, promosikan foto-foto itu itu di 10 saluran televisi dan 25 suratkabar. Bagaimana? Berani? Malu atau tidak?
Pendekatan lain yang dapat dipakai juga adalah menduga-memperkirak an-mengingat akibat yang mungkin terjadi sesudah orang membaca karya pornografis itu. Sesudah seseorang membaca, katakan cerpen yang memberi sugesti secara samar-samar terjadinya hubungan kelamin, apalagi kalau dengan jelas mendeskripsikan adegannya, apakah dengan kata-kata indah yang dianggap sastrawi atau kalimat-kalimat brutal, maka pembaca akan terangsang.
Sesudah terangsang yang paling penakut akan onani dan yang paling nekat akan memperkosa. Memperkosa perempuan dewasa tidak mudah, karena itu anak kecil jadi sasaran. Perkosaan banyak terjadi terhadap anak-anak kecil masih bau susu bubuk belum haid yang di rumah sendirian karena papi-mami pergi kerja, pembantu pergi ke pasar, jam 9-10 pagi.
Anak-anak tanggung pemerkosa itu, ketika diinterogasi dan ditanya kenapa, umumnya bilang karena sesudah menonton VCD porno mereka terangsang ingin mencoba sendiri. Merayu orang dewasa takut, mendekati perempuan-bayaran tidak ada uang. Kalau diteliti lebih jauh kasus yang sangat banyak ini (peneliti yang rajin akan bisa mendapat S-3 lewat tumpukan guntingan koran), mungkin saja anak itu juga pernah membaca cerita pendek, puisi, novel atau komik cabul.
Akibat selanjutnya, merebak-meluaslah aborsi, prostitusi, penularan penyakit kelamin gonorrhoea, syphilis, HIV-AIDS, yang meruyak di kota-kota besar Indonesia berbarengan dengan akibat penggunaan alkohol dan narkoba yang tak kalah destruktifnya.
Akibat Sosial Ini Tak Pernah Difikirkan Penulis
Semua rangkaian musibah sosial ini tidak pernah difikirkan oleh penulis cerpen-puisi- novelis erotis yang umumnya asyik berdandan dengan dirinya sendiri, mabuk posisi selebriti, ke sana disanjung ke sini dipuji, tidak pernah bersedia merenungkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh tulisannya. Sejumlah cerpen dan novel pasca reformasi sudah dikatakan orang mendekati VCD/DVD porno tertulis. Maukah mereka membayangkan, bahwa sesudah sebuah cerpen atau novel dengan rangsangan syahwat terbit, maka beberapa ratus atau ribu pembaca yang terangsang itu akan mencontoh melakukan apa yang disebutkan dalam alinea-alinea di atas tadi, dengan segala rentetan kemungkinan yang bisa terjadi selanjutnya?
Destruksi sosial yang dilakukan penulis cerpen-novel syahwat itu, beradik-kakak dengan destruksi yang dilakukan produsen-pengedar- pembajak- pengecer VCD/DVD porno, beredar (diperkirakan) sebanyak 20 juta keping, yang telah meruyak di masyarakat kita, masyarakat konsumen pornografi terbesar dan termurah di dunia. Dulu harganya Rp 30.000 sekeping, kini Rp 3.000, sama murahnya dengan 3 batang rokok kretek. Mengisap rokok kretek 15 menit sama biayanya dengan memiliki dan menonton sekeping VCD/DVD syahwat sepanjang 6o menit itu. Bersama dengan produsen alkohol, narkoba dan nikotin, mereka tidak sadar telah menjadi unsur penting pengukuhan masyarakat permissif-addiktif serba-boleh- apa-saja- genjot, yang dengan bersemangat melabrak apa yang mereka anggap tabu selama ini, berpartisipasi meluluh-lantakkan moralitas anak bangsa.
Perzinaan yang Hakekatnya Pencurian adalah Ciri Sastra Selangkang
Akhirnya sesudah mendapatkan korannya, saya membaca cerpen karya penulis yang disebut di atas. Dalam segi teknik penulisan, cerpen itu lancar dibaca. Dalam segi isi sederhana saja, dan secara klise sering ditulis pengarang Indonesia yang pertama kali pergi ke luar negeri, yaitu pertemuan seorang laki-laki di negeri asing dengan perempuan asing negeri itu. Kedua-duanya kesepian. Si laki-laki Indonesia lupa isteri di kampung. Di akhir cerita mereka berpelukan dan berciuman. Begitu saja.
Dalam interaksi yang kelihatan iseng itu, cerpenis tidak menyatakan sikap yang jelas terhadap hubungan kedua orang itu. Akan ke mana hubungan itu berlanjut, juga tak eksplisit. Apakah akan sampai pada hubungan pernikahan atau perzinaan, kabur adanya.
Perzinaan adalah sebuah pencurian. Yang melakukan zina, mencuri hak orang lain, yaitu hak penggunaan alat kelamin orang lain itu secara tidak sah. Pezina melakukan intervensi terhadap ruang privat alat kelamin yang dizinai. Dia tak punya hak untuk itu. Yang dizinai bersekongkol dengan yang melakukan penetrasi, dia juga tak punya hak mengizinkannya. Pemerkosa adalah perampok penggunaan alat kelamin orang yang diperkosa. Penggunaan alat kelamin seseorang diatur dalam lembaga pernikahan yang suci adanya.
Para pengarang yang terang-terangan tidak setuju pada lembaga pernikahan, dan/atau melakukan hubungan kelamin semaunya, yang tokoh-tokoh dalam karyanya diberi peran syahwat merdeka, adalah rombongan pencuri bersuluh sinar rembulan dan matahari. Mereka maling tersamar. Mereka celakanya, tidak merasa jadi maling, karena (herannya) ada propagandis sastra menghadiahi mereka glorifikasi, dan penerbit menyediakan gratifikasi. Propagandis dan penerbit sastra semacam ini, dalam istilah kriminologi, berkomplot dengan maling.
Hal ini berlaku bukan saja untuk karya (yang dianggap) sastra, tapi juga untuk bacaan turisme, rujukan tempat hiburan malam, dan direktori semacam itu. Buku petunjuk yang begitu langsung tak langsung menunjukkan cara berzina, lengkap dengan nama dan alamat tempat berkumpulnya alat-alat kelamin yang dapat dicuri haknya dengan cara membayar tunai atau dengan kartu kredit gesekan.
Sastra selangkang adalah sastra yang asyik dengan berbagai masalah wilayah selangkang dan sekitarnya. Kalau di Malaysia pengarang-pengarang yang mencabul-cabulkan karya kebanyakan pria, maka di Indonesia pengarang sastra selangkang mayoritas perempuan.
Beberapa di antaranya mungkin memang nymphomania atau gila syahwat, hingga ada kritikus sastra sampai hati menyebutnya “vagina yang haus sperma”. Mestinya ini sudah menjadi kasus psikiatri yang baik disigi, tentang kemungkinannya jadi epidemi, dan harus dikasihani.
Bila dua abad yang lalu sejumlah perempuan Aceh, Jawa dan Sulawesi Selatan naik takhta sebagai penguasa tertinggi kerajaan, Sultanah atau Ratu dengan kenegarawanan dan reputasi terpuji, maka di abad 21 ini sejumlah perempuan Indonesia mencari dan memburu tepuk tangan kelompok permissif dan addiktif sebagai penulis sastra selangkang, yang aromanya jauh dari wangi, menyiarkan bau amis-bacin kelamin tersendiri, yang bagi mereka parfum sehari-hari.
Dengan Ringan Nama Tuhan Dipermainkan
Di tahun 1971-1972, ketika saya jadi penyair tamu di Iowa Writing Program, Universitas Iowa, di benua itu sedang heboh-hebohnya gelombang gerakan perempuan. Kini, 34-an tahun kemudian, arus riaknya sampai ke Indonesia. Kaum feminis Amerika waktu itu sedang gencar-gencarnya mengumumkan pembebasan kaum perempuan, terutama liberasi kopulasi, kebebasan berkelamin, di koran, majalah, buku dan televisi.
Menyaksikan penampilan para maling hak penggunaan alat kelamin orang lain itu di layar kaca, yang cengengesan dan mringas-mringis seperti Gloria Steinem dan semacamnya, banyak orang mual dan jijik karenanya. Mereka tidak peduli terhadap epidemi penyakit kelamin HIV-AIDS yang meruyak menyebar seantero Amerika Serikat waktu itu, menimpa baik orang laki-laki maupun perempuan, hetero dan homoseksual, akibat kebebasan yang bablas itu.
Di setasiun kereta api bawah tanah New York, seorang laki-laki korban HIV-AIDS menadahkan topi mengemis. Belum pernah saya melihat kerangka manusia berbalut kulit tanpa daging dan lemak sekurus dia itu. Sinar matanya kosong, suaranya parau.
Kematian banyak anggota kelompok ini, terutama di kalangan seniman di tahun 1970-an, tulis seorang esais, bagaikan kematian di medan perang Vietnam. Sebuah orkestra simfoni di New York, anggota-anggotanya bergiliran mati saban minggu karena kejangkitan HIV-AIDS dan narkoba, akibat kebebasan bablas itu. Para pembebas kaum perempuan itu tak acuh pada bencana menimpa bangsa karena asyik mendandani penampilan selebriti diri sendiri. Saya sangat heran. Sungguh memuakkan.
Kalimat bersayap mereka adalah, “This is my body. I’ll do whatever I like with my body.” “Ini tubuhku. Aku akan lakukan apa saja yang aku suka dengan tubuhku ini.” Congkaknya luar biasa, seolah-olah tubuh mereka itu ciptaan mereka sendiri, padahal tubuh itu pinjaman kredit mencicil dari Tuhan, cuma satu tingkat di atas sepeda motor Jepang dan Cina yang diobral di iklan koran-koran.
Mereka tak ada urusan dengan Maha Produser Tubuh itu. Penganjur masyarakat permissif di mana pun juga, tidak suka Tuhan dilibatkan dalam urusan. Percuma bicara tentang moral dengan mereka. Dengan ringan nama Tuhan dipermainkan dalam karya. Situasi kita kini merupakan riak-riak gelombang dari jauh itu, dari abad 20 ke awal abad 21 ini, advokatornya dengan semangat dan stamina mirip anak-anak remaja bertopi beisbol yang selalu meniru membeo apa saja yang berasal dari Amerika Utara itu.
Penutup
Ciri kolektif seluruh komponen Gerakan Syahwat Merdeka ini adalah budaya malu yang telah kikis nyaris habis dari susunan syaraf pusat dan rohani mereka, dan tak adanya lagi penghormatan terhadap hak penggunaan kelamin orang lain yang disabet-dicopet- dikorupsi dengan entengnya. Tanpa memiliki hak penggunaan kelamin orang lain, maka sesungguhnya Gerakan Syahwat Merdeka adalah maling dan garong genitalia, berserikat dengan alkohol, nikotin dan narkoba, menjadi perantara kejahatan, mencecerkan HIV-AIDS, prostitusi dan aborsi, bersuluh bulan dan matahari.***
Tuesday, July 17, 2007
Wednesday, July 11, 2007
ETIKA BERWIRAUSAHA
Hikam:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. Al-Maidah: 2)
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR.Imam Ahmad)
Rasul Adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.
Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha.
Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.
Uang yang tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan tetap kekurangan dan akan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapat fasilitas dan tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual.
Sumber: Manajemen Qolbu-AA Gym
Hikam:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. Al-Maidah: 2)
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR.Imam Ahmad)
Rasul Adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.
Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha.
Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.
Uang yang tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan tetap kekurangan dan akan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapat fasilitas dan tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual.
Sumber: Manajemen Qolbu-AA Gym
Tuesday, March 20, 2007
MERAWAT GIGI DAN MULUT
Kopitime - Seorang selalu ingin berpenampilan yang terbaik dihalayak umum; wajar dan
oke-oke saja, penampilan tersebut dapat dengan menambah asesoris pada tubuh kita, mempercantik atau merubah bentuk yang ada dalam tubuh kita, contoh sederhana; operasi
plastik pada hidung yang pesek untuk dimancungkan.
Demikian juga pada gigi, saat ini sedang trend terutama pada remaja putri memasang kawat
pada gigi yang disebut dengan "ortodontie" atau usaha untuk merapikan gigi. Berapapun biaya yang diperlukan, mereka berusaha untuk memenuhinya, dengan alasan sangat sederhana
"supaya tampak lebih cantik dan percaya diri "
Usaha merapikan gigi memerlukan waktu yang relatif lama, lebih kurang enam bulan sampai
satu tahun dan biaya yang cukup mahal mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Ada baiknya usaha merawat gigi dimulai dari balita. Dengan cara memberikan ASI dan usahakan tidak menggunkan dot. Dai penelitian anatomi gigi balita yang diberi ASI lebih teratur dibandingkan yang menggunakan dot.
Bentuk gigi dan rahang seorang di turunkan dari kedua orang tuanya, bila salah seorang memiliki rahang yang besar dengan gigi yang besar juga, sedang yang lain memiliki rahang yang kecil dan pendek, kemungkinan akan terjadi salah satu rahang akan menonjol keluar dan anatomi gigi yang besar dengan rahang yang kecil. Bila anda ingin memiliki anak dengan gigi yang baik dan teratur, dapat dengan melihat gigi dan anatomi rahang calon pasangan anda.
Gigi selain berfungsi kosmetika, juga untuk pencernaan, gigi yang baik dan kuat adalah yang terawat dengan teratur. Merawat gigi penting, karena kita memerlukan gigi yang sehat dan kuat untuk mengunyah dan mencerna makanan. Pun, gigi yang sakit dan berlubang dapat dicegah dengan perawatan gigi yang baik. Selain itu pembusukan gigi, gusi dan mulut dapat menyebabkan penyakit sistemik lain di dalam tubuh.
Cara menjaga gigi dan gusi tetap sehat :
- Hindari makanan yang manis, karena dapat merusak gigi dengan cepat, terutama pada anak-anak, jangan dibiasakan memberi gula-gula, coklat, sirup, karena gula yang menempel pada lapisan gigi dapat merusak lapisan luar gigi.
- Menyikat gigi setiap hari minimal dua kali sehari atau setiap habis makan, ajari anak untuk menyikat gigi sejak gigi pertama muncul.
- Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar, selain akan menyebabkan gula menempel pada gusi dan gigi, botol dapat mempengaruhi anatomi gigi anak anda.
Cara Menggosok Gigi
Pasta gigi hanya membantu anda untuk merasa enak pada saat menggosok gigi. Banyak pasta
gigi ditawarkan dengan pelengkap tertentu, baik fluoride, triclosan, mouthwash atau penyegar lainnya. Pilihlah sesuai keperluan, jangan tergoda oleh iklan. Apapun yang ditawarkan oleh
pasta gigi, tanpa perawatan yang baik, tetap saja tidak bermanfaat.
Gosoklah gigi dengan benar, baik arah maupun urut-urutannya.
Mulailah menggosok gigi bagian luar depan (gigi seri) dengan arah dari atas kebawah dan sebaliknya. Jangan menggosok dengan arah dari samping karena akan menyebabkan gigi seperti di gergaji yang mengakibatkan terjadi penipisan pada batas antara gigi dan gusi.
Kemudian gosok gigi bagian luar belakang (geraham) dengan arah memutar. Sedangkan untuk bagian dalam gigi belakang dengan arah dari bawah ke atas (untuk geraham bawah) dan dari atas ke bawah (geraham atas).
Untuk gigi bagian dalam depan, gosoklah dengan arah dari dalam keluar.
Untuk membersihkan kotoran yang sulit diantara sela-sela gusi, gunakan benang pembersih gigi.
Memilih sikat gigi yang baik :
Ada 3 macam jenis bulu sikat, yaitu : soft (lembut), medium (sedang) dan hard (keras). Pilihlah yang sesuai dengan kondisi gigi dan gusi anda. Bagi yang sensitive dan mudah berdarah sebaiknya gunakan yang soft atau medium.
Jangan gunakan sikat gigi yang bentuk bulu sikatnya sudah melebar atau tidak rata lagi. Paling lama sebulan sekali anda ganti sikat gigi.
Hindari pemakaian sikat gigi bersama-sama orang lain karena akan menimbulkan penyakit yang tertular melalui sikat gigi.
Jangan terlalu sering menggunakan obat kumur antiseptik, karena akan membunuh bakteri yang sebagian diperlukan oleh mulut untuk membantu mencerna.
Beberapa penyakit pada gigi dan mulut :
1. Gigi berlubang
Dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Pemberian penghilang sakit saja tidak cukup. Mungkin anda perlu antibiotik apapbila telah terjadi abses. Bila sudah tidak memungkinkan untuk dirawat, sebaiknya di cabut saja setelah infeksinya tenang.
2. Pyorhea
suatu penyakit yang ditandai dengan gusi yang sakit dan bengkak serta mudah berdarah. Penyakit ini akibat malas membersihkan gigi serta kurang makanan bergizi. Untuk pencegahannya makanlah makan yang kaya vitamin dan protein seperti telur, daging, sayuran hijau atau jeruk.
3.Thrush
Bercak putih dimulut dan lidah yang kelihatan seperti susu yang melekat pada lidah/mulut. Penyebabnya adalah jamur yang disebut moniliasis. Dapat dibersihkan dengan gentian violet, hati-hati karena bias berdarah. Untuk kasus yang berat dapat digunakan obat anti jamur seperti Nystatin.
4.Sariawan
Banyak disebabkan karena kekurangan vitamin C atau pada kondisi tubuh yang terlalu lelah.
Napas berbau tidak selalu disebabkan oleh kondisi di dalam mulut. Napas berbau dapat disebabkan dari dalam lambung atau hidung. Apabila penyebabnya dari lambung atau hidung, pasta gigi atau penyegar apapun yang digunakan tidak akan menolong. Rokok dan minuman beralkohol dapat menyebabkan bau yang ditimbulkan dari dalam lambung. Sedangkan pilek yang kronis atau radang sinus dapat menyebabkan bau dari hidung.
Pemakaian gigi palsu dapat juga mempengaruhi penyakit dalam mulut. Pembuatan prothesa yang tidak pas dapat menyebabkan luka pada mulut atau rongga yang dapat menumbun sisa makanan. Oleh karena itu dalam pembuatan gigi palsu (prothesa) sebaiknya dibuat oleh dokter gigi anda, supaya benar-benar sesuai dengan anatomi mulut anda.
Karang gigi sebaiknya dibersihkan minimal 6 bulan sekali, mulailah sedari dini, sejak anak anda kecil. Jangan membuat takut anak oleh dokter gigi, merawat gigi jauh lebih mudah daripada mengobati.( dr Ruslan AL & dr Oni J )
http://www.kopitime.com/html/kesehatan/8-26-gigi.htm
Monday, March 12, 2007
My Wife Poems
These poems are dedicated for my lovely husband...
You come to my life like the rain after the dryness,
You fill my heart with happiness,
It feels like I wanna tell the world that I'm really in love with you...
(Tien, November 2002)
I don't care the sun goes down
and I don't care the darkness cloud appears in the sky...
couse I know that you are my evening star...
(Tien, November 2002)
My dearest love... I can't get over you
cause everything looks beautiful when I'm with you
and everything seems gonna be alright when you take my hand...
(Tien, November 2002)
Wish that I were butterfly,
sprang my wings and flied into your place,
stayed on your side and whispered you every minute and day
that I love you so much...
(Tien, December 2002)
Wish that I could stop the time when I'm being with you...
Wish that I could stay forever by your side when I'm looking at you
cause I know that you light of my life...
(Tien, December 2002)
Your Presence like sunshine in the morning
and make my day so colourful
so let the wind blows and whispers you
that I really love you...
(Tien, December 2002)
When the darkness come into the night
your shadow just shining like the candles,
When the storm comes into the winter
your love make me stronger every moment...
(Tien, January 2003)
I know that the world still spinning around
but I feel the time stop when I'm being with you,
couse your love has burnt me out and growth it back day by day...
(Tien, February 2003)
If you're not the only one in my heart
then why do I feel glad with you,
If you're not the only one in my mind
then why do I think of you every night and day...
(Tien, February 2003)
My love...loving you a long of my life is the only one
that I wanna do,
Staying in your heart all the time and
living with you is my only hope...
(Tien, February 2003)
Like the rainbow that comes after the rain,
you chase all the worst thing away and
change it with your warm love
It feels like I don't wanna lose you even for a moment...
(Tien, February 2003)
We are both know that we are very different
but the love that we have can erase all the different away...
We are both know that we live in the destiny
but we believe that our love is the destiny
Now, we are both know on this very special moment
our life have just begun
We make a promise to get our happiness together
for ever after....
(Tien, March 2003)
Wednesday, February 28, 2007
Menijau Sifat Orang Dari Kentutnya
Just a Joke.... :)
Orang PINTER: Orang yang tahu kapan harus kentut dan kapan tidak boleh kentut
Orang SOPAN & JUJUR : Orang yang kalau kentut selalu bilang : "Maaf saya mau kentut
dulu"
Orang SOK BERSIH : Orang yang kalau kentut celana dilepas dulu
Orang PENUH MISTERI : Orang yang kalau kentut tidak pernah diketahui oleh Orang lain
Orang SOSIAL : Orang yang selalu kipas-kipas setiap selesai kentut
Orang SOMBONG : Orang yang suka mencium kentutnya sendiri. (Wangi kaliiii...)
Orang BANYAK AKALNYA : Orang yang kalau kentut sambil berteriak, agar tak
terdengar kentutnya
Orang BODOH : Orang yang tidak bisa membedakan mana kentut sendiri dan mana kentut Orang lain
Orang PELIT : Orang yang suka ngempet/nahan kentutnya sendiri
Orang KORUP : Kentutnya bau sekali
Orang TIDAK JUJUR : Orang yang habis kentut terus meludah
Orang HEMAT : Orang yang bisa mengeluarkan kentutnya sesuai kebutuhan
Orang PERCAYA DIRI : Orang yang kalau kentut dikeras-kerasin
Orang LUGU : Orang yang kentut malah kaget
Orang GEMAR MENABUNG : Orang yang kalau kentut dimasukan ke kantong plastik lalu diiket erat2
Orang SADIS : Orang yang suka kentut di depan muka Orang lain
TUKANG FITNAH : Orang yang kalau kentut langsung menuduh Orang lain
Orang APES / SIAL : Sudah bau kentut masih dituduh pula
Orang SERAKAH : Orang yang seneng ciumin kentutnya Orang lain
Orang GENDENG : Orang yang kalau kentut pantatnya dimasukan air, agar bunyi
blekuthuk-blekuthuk
Orang BOROS : Orang yang kalau kentut dikeluarkan sekaligus sampai terikut
ampas-ampasnya
Orang JOROK : Orang yang setiap kentut celananya ikut basah
Orang MALES : Orang yang kentut ga pernah tuntas
Orang MINDERAN / NGGAK PD : Orang yang suara kentutnya kecil dan terdengar
tersendat-sendat
PEMBUAL : Orang yang tidak bisa lagi dibedakan mana itu kentut atau omongannya
Orang KAYA : Orang yang banyak kentutnya daripada kerjanya
Orang SENGSARA : Orang yang seumur-umur hanya pingin kentut saja nggak pernah kesampaian
Orang NGGAK PUNYA KERJAAN : Yang suka mbahas masalah kentut!!!! Paling tidak
yang baca ini ........ :)
Just a Joke.... :)
Orang PINTER: Orang yang tahu kapan harus kentut dan kapan tidak boleh kentut
Orang SOPAN & JUJUR : Orang yang kalau kentut selalu bilang : "Maaf saya mau kentut
dulu"
Orang SOK BERSIH : Orang yang kalau kentut celana dilepas dulu
Orang PENUH MISTERI : Orang yang kalau kentut tidak pernah diketahui oleh Orang lain
Orang SOSIAL : Orang yang selalu kipas-kipas setiap selesai kentut
Orang SOMBONG : Orang yang suka mencium kentutnya sendiri. (Wangi kaliiii...)
Orang BANYAK AKALNYA : Orang yang kalau kentut sambil berteriak, agar tak
terdengar kentutnya
Orang BODOH : Orang yang tidak bisa membedakan mana kentut sendiri dan mana kentut Orang lain
Orang PELIT : Orang yang suka ngempet/nahan kentutnya sendiri
Orang KORUP : Kentutnya bau sekali
Orang TIDAK JUJUR : Orang yang habis kentut terus meludah
Orang HEMAT : Orang yang bisa mengeluarkan kentutnya sesuai kebutuhan
Orang PERCAYA DIRI : Orang yang kalau kentut dikeras-kerasin
Orang LUGU : Orang yang kentut malah kaget
Orang GEMAR MENABUNG : Orang yang kalau kentut dimasukan ke kantong plastik lalu diiket erat2
Orang SADIS : Orang yang suka kentut di depan muka Orang lain
TUKANG FITNAH : Orang yang kalau kentut langsung menuduh Orang lain
Orang APES / SIAL : Sudah bau kentut masih dituduh pula
Orang SERAKAH : Orang yang seneng ciumin kentutnya Orang lain
Orang GENDENG : Orang yang kalau kentut pantatnya dimasukan air, agar bunyi
blekuthuk-blekuthuk
Orang BOROS : Orang yang kalau kentut dikeluarkan sekaligus sampai terikut
ampas-ampasnya
Orang JOROK : Orang yang setiap kentut celananya ikut basah
Orang MALES : Orang yang kentut ga pernah tuntas
Orang MINDERAN / NGGAK PD : Orang yang suara kentutnya kecil dan terdengar
tersendat-sendat
PEMBUAL : Orang yang tidak bisa lagi dibedakan mana itu kentut atau omongannya
Orang KAYA : Orang yang banyak kentutnya daripada kerjanya
Orang SENGSARA : Orang yang seumur-umur hanya pingin kentut saja nggak pernah kesampaian
Orang NGGAK PUNYA KERJAAN : Yang suka mbahas masalah kentut!!!! Paling tidak
yang baca ini ........ :)
Tuesday, February 27, 2007
Kiat Sukses Dunia Akhirat dari Nabi
Dikutip dari: http://sepia.blogsome.com
Hadits Muthahharah
Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang
arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat. Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya Tanyalah apa yang engkau kehendaki:
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim
Dia berkata : Aku mau menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau, maka engkau akan jadi orang paling kaya
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat, maka engkau akan
jadi sebaik-baik manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan zikrullah nescaya engkau akan jadi orang istimewa
di sisi Allah
Dia berkata : Aku mau disempurnakan imanku
Baginda S.A.W menjawab : Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)
Baginda S.A.W menjawab : Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin, Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan, maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat
Dia berkata : Aku mau berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa
Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu daripada najis dosa, nescaya engkau akan
menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa
Dia berkata : Aku mau dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya
Baginda S.A.W menjawab : Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya
Dia berkata : Aku mau dikasihi oleh Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat
Dia berkata : Aku mau dihapuskan segala dosaku
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu
Dia berkata : Aku mau menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S.A.W menjawab : Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain, nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah, nescaya engkau
akan jadi segagah-gagah manusia
Dia berkata : Aku mau dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa berada dalam keadaan bersih (dari hadas), nescaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka
Dia berkata : Aku mau diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya
Dia berkata : Aku mau diterima segala permohonanku
Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya
Dia berkata : Aku mau agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Tutuplah keburukan orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat
Dia berkata : Siapa yang terselamat daripada dosa?
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan
Dia berkata : Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Elok budi pekerti, rendah diri, dan sabar dengan ujian (bala)
Dia berkata : Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan
Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang
Dia berkata: Apakah yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah
Dikutip dari: http://sepia.blogsome.com
Hadits Muthahharah
Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang
arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat. Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya Tanyalah apa yang engkau kehendaki:
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim
Dia berkata : Aku mau menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau, maka engkau akan jadi orang paling kaya
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat, maka engkau akan
jadi sebaik-baik manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan zikrullah nescaya engkau akan jadi orang istimewa
di sisi Allah
Dia berkata : Aku mau disempurnakan imanku
Baginda S.A.W menjawab : Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)
Baginda S.A.W menjawab : Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin, Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan, maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat
Dia berkata : Aku mau berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa
Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu daripada najis dosa, nescaya engkau akan
menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa
Dia berkata : Aku mau dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya
Baginda S.A.W menjawab : Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya
Dia berkata : Aku mau dikasihi oleh Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat
Dia berkata : Aku mau dihapuskan segala dosaku
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu
Dia berkata : Aku mau menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S.A.W menjawab : Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain, nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia
Dia berkata : Aku mau menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah, nescaya engkau
akan jadi segagah-gagah manusia
Dia berkata : Aku mau dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa berada dalam keadaan bersih (dari hadas), nescaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu
Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka
Dia berkata : Aku mau diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya
Dia berkata : Aku mau diterima segala permohonanku
Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya
Dia berkata : Aku mau agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Tutuplah keburukan orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat
Dia berkata : Siapa yang terselamat daripada dosa?
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan
Dia berkata : Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Elok budi pekerti, rendah diri, dan sabar dengan ujian (bala)
Dia berkata : Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan
Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang
Dia berkata: Apakah yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah
Thursday, February 22, 2007
Electric Fuel Treatment (EFT) :
The Best Solution for Saving Fuel Consumption for Your Vehicle
Electric Fuel Treatment (EFT) is a tool to improve fuel characteristics to be more efficient on motor vehicles, save fuel consumption, improve power and torque engine, reduce gas emission, reduce engine shocks, and reduce carburetor system maintenance adopting the principle of Electrical Magnetic Resonance.
Using this tool, gasoline/diesel/biofuel which flowing into injection channel system would resonance electrically, to the extent that fuel molecules with greater energy level would be created. EFT could produce, therefore, more perfect fuel caloric.
EFT invented by Indonesian Institute of Sciences and it has been registered in Patent Directorate Generale HKI RI No. P00200400434.
Function:
We have experiment by installing EFT on some vehicles. The result is the following:
The Best Solution for Saving Fuel Consumption for Your Vehicle
Electric Fuel Treatment (EFT) is a tool to improve fuel characteristics to be more efficient on motor vehicles, save fuel consumption, improve power and torque engine, reduce gas emission, reduce engine shocks, and reduce carburetor system maintenance adopting the principle of Electrical Magnetic Resonance.
Using this tool, gasoline/diesel/biofuel which flowing into injection channel system would resonance electrically, to the extent that fuel molecules with greater energy level would be created. EFT could produce, therefore, more perfect fuel caloric.
EFT invented by Indonesian Institute of Sciences and it has been registered in Patent Directorate Generale HKI RI No. P00200400434.
Function:
- Improve fuel characteristics to be more efficient on motor vehicles.
- Saving fuel consumption BBM 5% - 20%.
- Improve power and torque engine.
- Reduce gas emission.
- Reduce engine shocks.
- Reduce carburetor system maintenance.
- Prevent sedimentation formation on burning chamber .
- Inner tubes composed by fuel and additive materials resistance.
- Outer tubes composed by stainless steel.
- Electrics used at EFT do not correlate directly with fuel, but as generating of electromagnetic pulse lower frequency for induction fuel where through brass tube (resonator tube).
- Fuel inlet/outlet pipe were based on vehicles standards.
- The electrical system was accompanied by fuse .
- LED at EFT as indicator of power and run.
We have experiment by installing EFT on some vehicles. The result is the following:
- On Honda Supra: Before EFT installed, this motorcycle used 1 litre gasoline to run up to 50 km. After EFT installed, the motorcycle used 1 litre gasoline to run up to 62 km.
- On Honda Grand Civic Car : Before EFT installed, this car used 1 litre gasoline to run up to 11 km. After EFT installed, the car used 1 litre gasoline to run up to 16 km.
- On Isuzu Panther Car : Before EFT installed, this car used 1 litre gasoline to run up to 10 km. After EFT installed, the car used 1 litre gasoline to run up to 14 km and the power machine up to 3,6 HP.
Tuesday, February 20, 2007
Istri Cerewet?? Apa yang Sebaiknya Dilakukan para Suami??
Mari, Kita Renungkan....
Dalam kehidupan rumah tangga, kadang-kadang kita menjalaninya tidak semulus seperti apa yang kita bayangkan ketika berpacaran. Salah satu permasalahan yang sering timbul diantaranya sedikit kesalahpahaman yang kadang kala menimbulkan percekcokan kecil. Permasalahan kecil ini jika dibiarkan akan terus berkembang dan mengancam keutuhan rumah tangga.
Salah satu hal yang paling banyak dikeluhkan oleh para suami adalah istri yang cerewet dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada dalam rumah tangga.
Nah, lalu apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri tak sepaham dengan pendapat kita?
Apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri marah-marah tanpa alasan? Ada yang bilang, mungkin karena Pria berasal dari Mars dan Wanita berasal dari Venus sehingga dalam berbahasa kadang kala ada kata-kata yang salah dimengerti atau salah tafsir. Mungkin karena bahasanya beda ya..... Pria yang senantiasa menggunakan logika dalam berpikir melawan wanita yang selalu menggunakan perasaan dalam bertindak.
Lalu, apakah pantas bila seorang suami marah-marah jika menghadapi istri yang cerewet dan cemberut ketika suami lelah pulang bekerja? Pertanyaannya sekarang adalah adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Nah, saya ajak kepada para suami marilah untuk merenung sejenak memikirkan apa cara yang terbaik untuk mengatasi istri yang cerewet.
Oleh karena itu, mari kita simak kisah Umar bin Khatab dalam mengatasi istri yang cerewet.
Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah
BP4 tersebut?
1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.
Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu
menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia
Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya.
Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.
3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya
berkeluh kesah atas kecakapannya itu.
4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku? Akulah yang membuatnya begitu? Baik buruknya sang tunas
beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi pagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak
pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.
Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.
Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.
Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.
Nah...lho......!!! Jadi, bagi para suami marilah kita bersabar diri dalan menghadapi istri yang cerewet. Mungkin hal itu terjadi, karena istri kita tercinta terlalu lelah dan letih dalam menjaga dan merawat harta dan anak-anak kita. Marilah kita senantiasa berdo'a kepada yang Maha Kuasa agar selalu diberi kesabaran yang sangat kuat dan menjadikan keluarga kita, keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warahmah.
Mari, Kita Renungkan....
Dalam kehidupan rumah tangga, kadang-kadang kita menjalaninya tidak semulus seperti apa yang kita bayangkan ketika berpacaran. Salah satu permasalahan yang sering timbul diantaranya sedikit kesalahpahaman yang kadang kala menimbulkan percekcokan kecil. Permasalahan kecil ini jika dibiarkan akan terus berkembang dan mengancam keutuhan rumah tangga.
Salah satu hal yang paling banyak dikeluhkan oleh para suami adalah istri yang cerewet dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada dalam rumah tangga.
Nah, lalu apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri tak sepaham dengan pendapat kita?
Apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri marah-marah tanpa alasan? Ada yang bilang, mungkin karena Pria berasal dari Mars dan Wanita berasal dari Venus sehingga dalam berbahasa kadang kala ada kata-kata yang salah dimengerti atau salah tafsir. Mungkin karena bahasanya beda ya..... Pria yang senantiasa menggunakan logika dalam berpikir melawan wanita yang selalu menggunakan perasaan dalam bertindak.
Lalu, apakah pantas bila seorang suami marah-marah jika menghadapi istri yang cerewet dan cemberut ketika suami lelah pulang bekerja? Pertanyaannya sekarang adalah adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Nah, saya ajak kepada para suami marilah untuk merenung sejenak memikirkan apa cara yang terbaik untuk mengatasi istri yang cerewet.
Oleh karena itu, mari kita simak kisah Umar bin Khatab dalam mengatasi istri yang cerewet.
Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah
BP4 tersebut?
1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.
Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu
menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia
Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya.
Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.
3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya
berkeluh kesah atas kecakapannya itu.
4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku? Akulah yang membuatnya begitu? Baik buruknya sang tunas
beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi pagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak
pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.
Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.
Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.
Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.
Nah...lho......!!! Jadi, bagi para suami marilah kita bersabar diri dalan menghadapi istri yang cerewet. Mungkin hal itu terjadi, karena istri kita tercinta terlalu lelah dan letih dalam menjaga dan merawat harta dan anak-anak kita. Marilah kita senantiasa berdo'a kepada yang Maha Kuasa agar selalu diberi kesabaran yang sangat kuat dan menjadikan keluarga kita, keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warahmah.
Friday, February 16, 2007
Ibu Oh... Ibu (Arti Cinta Bagi Seorang Ibu)
Mengutip dari Milis forkomlipi2006@yahoogroups.com dengan beberapa perubahan
Bandung (16/2/2007) Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah? Sudah
pasti jawabannya adalah kehamilan. Seberapa jauh pun jalan yang harus
ditempuh, seberat apa pun langkah yang mesti diayun, seberapa lama pun
waktu yang kan dijalani, tak kenal menyerah demi mendapatkan satu
kepastian dari seorang bidan; "positif".
Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih
dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda
baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di
perutnya. Seringkali ia bertanya; menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedih
atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada
yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika mati pun
akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke
dunia. Rasa sakit pun sirna sekejap mendengar tangisan pertama si buah
hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik itu,
sebuah episode cinta baru saja berputar.
Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak- anak.
Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan
sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak-anak. Si
kecil baru saja berucap "Ma..." segera ia mengangkat telepon untuk
mengabarkan ke semua yang ada didaftar telepon. Saat baru pertama
berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit
takut si kecil terjatuh dan luka. Hari pertama sekolah adalah saat
pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun
disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas
berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki
kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan.
"Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di
pasar berbelanja keperluan si kecil. Saat ia berada di pesta seorang
kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam
tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap
gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang,
ia urung membeli baju untuknya dan berganti mengambil baju untuk anak.
Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil. Meski pun,
terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak.
Disaat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas,
periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Uang sekolah
anak, 2. Beli susu anak, 3. Beli baju anak ... nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang
lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi
prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan
susu si kecil tetap terbeli. Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun
akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.
Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah
dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby
sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang
bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela
menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar
tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci
yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan
sehari-hari. Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari
kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak
lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman
harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar
untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga
terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya,
ia terus pun mendongeng.
Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan
anak-anak yang akan berangkat ke kampus. Tak satu pun yang paling
ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta
kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar saat baru saja memasuki
rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam
dekapannya itu sudah menjadi orang dewasa yang bisa membeli makan
siangnya sendiri di kampus.
Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan
terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama
pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu
menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air
mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke
kursi pelaminan. ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut
gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang bertahun-tahun
menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu
hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau
anakku?"
Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara
tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir.
Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "bila ibu meninggal,
ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil
dipangku kalian". Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari
salah satu anaknya. "Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak
yang shalih sejak kecil," ujarnya.
Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin
saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah
mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibu lah madrasah cinta saya, sekolah
yang hanya punya satu mata pelajaran: cinta. Sekolah yang hanya punya
satu guru: pecinta. Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama:
yang dicinta.
Mengutip dari Milis forkomlipi2006@yahoogroups.com dengan beberapa perubahan
Bandung (16/2/2007) Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah? Sudah
pasti jawabannya adalah kehamilan. Seberapa jauh pun jalan yang harus
ditempuh, seberat apa pun langkah yang mesti diayun, seberapa lama pun
waktu yang kan dijalani, tak kenal menyerah demi mendapatkan satu
kepastian dari seorang bidan; "positif".
Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih
dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda
baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di
perutnya. Seringkali ia bertanya; menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedih
atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada
yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika mati pun
akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke
dunia. Rasa sakit pun sirna sekejap mendengar tangisan pertama si buah
hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik itu,
sebuah episode cinta baru saja berputar.
Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak- anak.
Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan
sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak-anak. Si
kecil baru saja berucap "Ma..." segera ia mengangkat telepon untuk
mengabarkan ke semua yang ada didaftar telepon. Saat baru pertama
berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit
takut si kecil terjatuh dan luka. Hari pertama sekolah adalah saat
pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun
disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas
berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki
kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan.
"Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di
pasar berbelanja keperluan si kecil. Saat ia berada di pesta seorang
kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam
tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap
gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang,
ia urung membeli baju untuknya dan berganti mengambil baju untuk anak.
Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil. Meski pun,
terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak.
Disaat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas,
periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Uang sekolah
anak, 2. Beli susu anak, 3. Beli baju anak ... nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang
lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi
prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan
susu si kecil tetap terbeli. Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun
akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.
Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah
dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby
sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang
bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela
menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar
tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci
yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan
sehari-hari. Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari
kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak
lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman
harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar
untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga
terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya,
ia terus pun mendongeng.
Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan
anak-anak yang akan berangkat ke kampus. Tak satu pun yang paling
ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta
kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar saat baru saja memasuki
rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam
dekapannya itu sudah menjadi orang dewasa yang bisa membeli makan
siangnya sendiri di kampus.
Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan
terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama
pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu
menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air
mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke
kursi pelaminan. ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut
gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang bertahun-tahun
menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu
hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau
anakku?"
Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara
tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir.
Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "bila ibu meninggal,
ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil
dipangku kalian". Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari
salah satu anaknya. "Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak
yang shalih sejak kecil," ujarnya.
Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin
saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah
mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibu lah madrasah cinta saya, sekolah
yang hanya punya satu mata pelajaran: cinta. Sekolah yang hanya punya
satu guru: pecinta. Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama:
yang dicinta.
Subscribe to:
Posts (Atom)