Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker

"Mungkin aku tak seindah pelangi atau bintang yang hadir kala hujan reda atau kala malam tiba, aku hanyalah kupu-kupu yang akan selalu mengisi hatimu dan membisikan kata... Aku cinta padamu" [My Lovely Wife]; "Wish that I were butterfly, sprang my wings and flied into your place, stayed on your side and whispered you every minute and day that I love you so much..."[My Lovely Wife]; "We are both know that we are very different, but the love that we have can erase all the different away... We are both know that we live in the destiny, but we believe that our love is the destiny. Now, we are both know on this very special moment, our life have just begun. We make a promise to get our happiness together for ever after...."[My Lovely Wife]; "If you're not the only one in my heart then why do I feel glad with you, If you're not the only one in my mind then why do I think of you every night and day..."[My Lovely Wife]; "Cinta yang tak pernah diucapkan akan mati perlahan-lahan, tetapi kalau diucapkan pun belum tentu bisa hidup sehat, karena ia memerlukan kata-kata yang tepat, saat yang jitu, dan sasaran yang tidak keliru ..."[Putu Wijaya]; "Pastikan kita sudah bersedakah hari ini, baik dengan materi, ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus"

Tuesday, February 20, 2007

Istri Cerewet?? Apa yang Sebaiknya Dilakukan para Suami??
Mari, Kita Renungkan....

Dalam kehidupan rumah tangga, kadang-kadang kita menjalaninya tidak semulus seperti apa yang kita bayangkan ketika berpacaran. Salah satu permasalahan yang sering timbul diantaranya sedikit kesalahpahaman yang kadang kala menimbulkan percekcokan kecil. Permasalahan kecil ini jika dibiarkan akan terus berkembang dan mengancam keutuhan rumah tangga.

Salah satu hal yang paling banyak dikeluhkan oleh para suami adalah istri yang cerewet dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada dalam rumah tangga. 
Nah, lalu apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri tak sepaham dengan pendapat kita? 
Apa yang sebaiknya suami lakukan ketika istri marah-marah tanpa alasan? Ada yang bilang, mungkin karena Pria berasal dari Mars dan Wanita berasal dari Venus sehingga dalam berbahasa kadang kala ada kata-kata yang salah dimengerti atau salah tafsir.  Mungkin karena bahasanya beda ya..... Pria yang senantiasa menggunakan logika dalam berpikir melawan wanita yang selalu menggunakan perasaan dalam bertindak.

Lalu, apakah pantas bila seorang suami marah-marah jika menghadapi istri yang cerewet dan cemberut ketika suami lelah pulang bekerja? Pertanyaannya sekarang adalah adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Nah, saya ajak kepada para suami marilah untuk merenung sejenak memikirkan apa cara yang terbaik untuk mengatasi istri yang cerewet.
Oleh karena itu, mari kita simak kisah Umar bin Khatab dalam mengatasi istri yang cerewet.
 
Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah
BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu
menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia
Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya.

Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya
berkeluh kesah atas kecakapannya itu.

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan.  Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku? Akulah yang membuatnya begitu? Baik buruknya sang tunas
beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi pagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak
pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.

Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

Nah...lho......!!! Jadi, bagi para suami marilah kita bersabar diri dalan menghadapi istri yang cerewet. Mungkin hal itu terjadi, karena istri kita tercinta terlalu lelah dan letih dalam menjaga dan merawat harta dan anak-anak kita. Marilah kita senantiasa berdo'a kepada yang Maha Kuasa agar selalu diberi kesabaran yang sangat kuat dan menjadikan keluarga kita, keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warahmah.




 

1 comment:

Unknown said...

Artikel yang bagus, ada lawannya gak? bagaimana menghadapi suami yang sulit? hehehe, supaya adil kan...